Napoli Kesal Sarri Gabung Juventus Sampai Katakan Pengkhianat Dan Ingin Bantai Juventus, Yakin?

Napoli Kesal Sarri Gabung Juventus Sampai Katakan Pengkhianat Dan Ingin Bantai Juventus, Yakin? - Maurizio Sarri Resmi menjadi pelatih Juventus, mantan pelatih Napoli serta Chelsea tersebut bahkan sudah sampai di Turin dan pergi ke pusat latihan Juventus ditemani para manajemen Juventus salah satu nya Pavel Nedved berkeliling lapangan dan akan segera bertemu presiden Juventus serta mega bintang Cristiano Ronaldo.

Kepindahan Sarri ke Juventus banyak menuai tanggapan dunia sepakbola, termasuk yang paling menanggapi adalah tim Napoli beserta seluruh elemen termasuk supporter, klub yang cukup lama dilatih oleh Sarri ini terlihat sangat kesal akan kepindahan Sarri dari Chelsea ke Juventus, seperti diketahui Juventus merupakan saingan terberat Napoli di Liga Italia Serie A.

Sangking kesal nya Napoli bahkan mengatakan tidak sabar memulai musim baru dan akan membantai Juventus sang penguasa liga italia. Tentunya hal ini merupakan suatu yang lucu, sebagai mana diketahui memang Juventus adalah rival terberat Napoli, Namun bukan berarti Napoli adalah rival berat Juventus.

Taruhan Bola Online - Berkaca dari hasil akhir klasmen liga italia musim lalu Napoli berada di posisi 2 dan Juventus berada di puncak, namun posisi ini tidak dapat disamakan seperti persaingan juara dan runner-up Liga Inggris antara Man City dan Liverpool yang memang bersaing ketat, ataupun juara dan runner-up Bundes liga. Di Liga Italia Serie A faktanya Juventus jauh-jauh hari sudah memastikan Scudetto dan jarak poin antara Juara dan Runner up terpaut sangat jauh.
 

Semangat Napoli makin menggelora setelah sang mantan, Maurizio Sarri, resmi menjadi pelatih Juventus. Presiden klub, Aurelio De Laurentiis, sudah tak sabar melihat timnya menghancurkan sang juara bertahan Serie A tersebut.

Sarri dikenal sebagai pelatih berpengaruh di Napoli. Penampilan klub berjuluk Il Partenopei tersebut terlihat menarik dengan skema 'Sarriball' bawaan pria berumur 60 tahun tersebut. Bahkan mereka selalu menjadi saingan rutin Juventus dalam perburuan Scudetto.

Sayangnya, mereka memilih berpisah pada tahun 2018 lalu. Sarri memilih Chelsea sebagai klub labuhan selanjutnya, sedangkan Napoli menunjuk Carlo Ancelotti untuk mengisi kursi kepelatihan. Hasilnya sama saja, Il Partenopei tetap berakhir sebagai runner-up Serie A.

Baca Juga: Adrien Rabiot Akan Bergabung Dengan Juventus Setelah Hengkang Dari PSG

Sarri sendiri seolah sukses membuktikan bahwa Napoli telah salah membiarkannya pergi. Meski sempat dikritik habis-habisan, namun ia berhasil menutup musim perdananya di Stamford Bridge dengan manis, dengan gelar Liga Europa serta tiket ke Liga Champions musim depan.

Liga Italia Serie A - Dan baru-baru ini, ia ditunjuk sebagai suksesor Massimiliano Allegri di kursi kepelatihan Juventus. Andai mampu meraih trofi, maka Napoli bisa merasakan sakit yang semakin berlebih. Tapi bukannya sedih mendengar kabar tersebut, mereka justru semakin bersemangat.

"Saya ingin melihat bagaimana dia beradaptasi dengan gaya tim barunya, tapi akan lebih baik melihat Ancelotti mengalahkan Juventus di lapangan," tutur sang presiden, Aurelio De Laurentiis, kepada Tutto Napoli.

"Setelahnya, apa yang bakalan fans Napoli, yang menganggap Sarri sebagai pengkhianat, katakan?" lanjutnya.


Maurizio  Sarri Berpikir Positif
Sarri dan De Laurentiis berpisah dengan cara yang kurang baik. Bahkan ia sempat menghalangi Sarri membawa serta pemain Napoli ke Stamford Bridge. Pada akhirnya, mereka tetap membiarkan eks pelatih Empoli tersebut memboyong Jorginho.

Dari pernyataannya kepada Tutto Napoli, nampak bahwa De Laurentiis masih kesal. Tapi tidak dengan Sarri, yang menyampaikan kata-kata manis soal hubungannya dengan De Laurentiis dalam konferensi pers perdananya bersama Juventus.

"Saya belum mendengar apapun dari presiden. Semuanya berpikir bahwa saya punya rapor yang buruk dengan Aurelio, tapi saya selalu berterima kasih kepadanya," ujar Sarri seperti yang dikutip dari Football Italia.

Bursa Transfer - "Seberapa sering seorang anak kecil yang mendukung Napoli bisa menjadi pelatih mereka? Mungkin ada pandangan yang berbeda di tengah jalan, tapi itu adalah hal yang alami jika ada dua karakter yang sama-sama kuat," tandasnya.